Sabtu, 15 Oktober 2011

Penerbangan Hijau

0 komentar
Tampaknya dalam keadaan perekonomian dunia yang pasang surut, kususnya dengan tidak menentunya harga bahan bakar dewasa ini dan di tambah oleh pemanasan Global yang kian mengancam,  Dunia aeronautika tidak pernah berhenti berinovasi. tercermin dari munculnya pesawat-pesawat ramah lingkungan yang akan mendukung terwujudnya penerbangan yang cepat dan hijau dimasa yang akan datang

A-2 civil transport



Inilah pesawat penumpang tercepat dan  terhijau yang masih dalam pengembangan, bagaimana tidak Pesawat ini melesat dengan kecepatan Hipersonik menggunakan bahan bakar yang sama sekali tidak mencemari Atmosfer dengan Gas-gas rumah kaca seperti Karbom Dioksida dan Zat beracun lainnya yang biasa dibuang pesawat komersial biasa melainkan hanya menghasilkan air sebagai buangannya.




Kecepatannya bukan lagi Supersonik seperti Concord, tapi sudah Hiper-sonik. Concord terbang dengan kecepatan Mach 2 (dua kali kecepatan suara) Atau sekitar 2100 Km/Jam.A2, terbang dengan kecepatan 5 kali kecepatan suara (Mach 5) atau sekitar 5500 Km/jam. Pesawat ini bahkan lebih cepat dari pesawat-pesawat tempur tercanggih saat ini, seperti F-16, dan F-22 ! (yang kecepatannya Mach 2).

Dengan pesawat biasa, dari Eropa ke Australia ditempuh dalam 22 jam. Dengan pesawat ini cuma memakan waktu 4,5 jam saja! Pesawat ini juga sangat Eco-friendly karena memakai bahan bakar Liquid Hydrogen. Yang bahan dasarnya dan keluarannya pada dasarnya adalah, Air. Benar-benar futuristik dan hijau


Perkiraaan waktu siap operasi ? 20-25 tahun lagi, 2030. Pesawat ini bisa mengangkut 300 orang, dan ongkosnya pun ditargetkan setara dengan tiket business-class standar, sekitar 4.700 Euro atau 6.900 Dollar.




Locomoskayner




The Locomoskayner merupakan pesawat yang mampu berfungsi tidak hanya dengan helium, tetapi juga dilengkapi dengan hot air cellsuntuk mengatur daya apungnya.

Rancangan propulsi diperoleh dari beberapa sumber tenaga listrik, dan sayap kecil di pinggiran lambung yang memberikan tenaga tambahan untuk naik.

Pesawat yang memiliki bentuk  menyerupai UFO ini, ternyata memiliki tujuan tambahan dari keanehan bentuknya. Hal ini difungsikan untuk memberikan stabilitas ekstra dan kemampuan melawan arus angin saat melayang di atas tanah.

Model dari Locomoskayners ini diharapkan dapat digunakan untuk transportasi umum maupun kargo, pengawasan serta pemantauan benda benda di udara. Versi terbesar dari karya Rusia ini ialah dapat mengangkut bobot ke udara seberat 600 ton.

Proyek ini telah berjalan selama 5 tahun dan berbasis di kota Ulyanovsk, 900 km dari timur Moskow. Pengembang proyek ini berencana untuk menginvestasikan US$90 juta pada “UFO” canggih ini.


Pesawat Terbang Personal Dengan Motor Listrik

Pesawat Terbang Personal Dengan Penggerak Motor Listrik
Pesawat terbang personal berikut ini merupakan pesawat terbang ditenagai oleh motor listrik. Biasanya, pesawat terbang personal yang sudah ada selama ini memakasi mesin roket, jet, atau kombinasi baling-baling dengan roket. Pesawat dengan penggerak motor listrik diklaim lebih hemat biaya penerbangan dengan tingkat kebisingan yang rendah. Namun bagaimana performanya?
Motor Listrik Dengan Baterai Fosfat Litium Yang Dapat Diisi Ulang
Tidak begitu buruk. Pesawat terbang personal ini mampu terbang dengan kecepatan 240 km/jam hingga 320 km/jam, dengan jangkauan jarak 80 km. Wah, lumayan juga, bisa bolak-balik Jarkata-Bandung, dan Bandung-Jakarta. Ketinggian terbang pesawat terbang ini adalah 9 km, dengan tenaga listrik dari baterai fosfat litium yang bisa diisi ulang.

Menurut para perancangnya, kepadatan energi di dalam baterai bisa ditingkatkan tiga kali dalam 5 tahun mendatang, sehingga jarak tempuhnya bisa mencapai sekitar 240 km.
Dapat Lepas Landas Dan Mendarat Secara Vertikal
Kelebihan lain dari pesawat terbang ini adalah tidak membutuhkan landas pacu, karena bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal. Dan bisa juga mendarat dan lepas landas di helipad pada gedung-gedung bertingkat, mengingat beratnya hanya 180 kg (tanpa pilot). Sebagai perbandingan, berat rata-rata mobil adalah 1400 hingga 1800 kg. Begitu ringan, karena sebagian besar materi yang digunakan adalah komposit serat karbon.

sumber: http://fotounikaneh.blogspot.com/2010/01/pesawat-terbang-personal-dengan-motor.html


N270DC

Pesawat N270DC mulai dikembangkan sejak empat tahun lalu. Untuk menggerakkan motor listrik pemutar baling-baling pesawat, para teknisi menggunakan baterai polymer lithium 14,5 Kwh. Penerbangan perdana yang dilakukan di lapangan terbang regional Wittman di Oshkosh tersebut adalah untuk menguji reaksi Ground Effect pada pesawat dan kinerja system pada pesawat N270DC tersebut sebelum uji coba terbang dalam skala penuh yang akan direncanakan lebih lanjut. Pimpinan perusahaan (John Monnett) Sonex sendiri yang mengemudikan pesawat saat uji coba terbang perdana tersebut.

N270DC"Setiap penerbangan perdana sebuah pesawat dengan desain baru selalu menjadi pengalaman yang menarik," kata John Monnett. "Tapi menguji terbang N270DC menjadi terasa lebih menarik jika dibandingkan dengan pesawat-pesawat lain yang telah kami buat. Mungkin hal seperti ini yang dirasakan oleh Wright Bersaudara saat pertama kali melakukan uji coba terbang pada pesawat mereka. Penerbangan perdana ini berhasil dengan lancar dan menjadi kemenangan emosional tersendiri bagi tim kami."

Setelah menetapkan pengembangan untuk pesawat E-Flight pada 2006 lalu, kemudian perusahaan Sonex Aircraft mengungkapkan desain pesawat E-Flight yang sedang mereka rancang kepada publik pada pelaksanaan EAA AirVenture Oshkosh 2007. Tim Sonex sadar bahwa mereka harus menghadapi tantangan teknik pada rancang bangun pesawat dan sistem kelistrikannya. Tapi terbukti mereka bisa menyelesaikan tantang tersebut pada uji terbang perdana 3 Desember 2010 lalu.

0 komentar:

Posting Komentar